Kamis, 01 Desember 2011



IV.      Akuntansi & Laporan Keuangan

1.      Definisi Akuntansi
Pada tahun 1994 lahirlah sebuah buku dengan judul “summa de Aritmatica Geometrica, Proportint, et Propotionalite”yang pada salah satu bab memuat mengenal akuntansi (Tractatus de Computis et scriptosis) yang dibuat oleh Luca Pacioli (seseorang dari Italia) yang sekarang dikenaldengan sebutan Bapak Akuntansi.
Pada abad ke-15 bangsa romawi jatuh dan pusat perdagangan pindah ke belanda sehingga perkembangan akuntasi memakai sistem kontinetal. Setelah belanda meninggalkan Indonesia terdapatlah kekosongan tenaga akuntansi pada masa penjajahan jepang. Pada zaman kemerdekaan dimulailah pengiriman akuntan dari Indonesia ke Amerika Serikat. Oleh itu, sistem akuntansi bergeser dari sistem kontinetal ke system Anglo Saro setelah itu perguruan tinggi di Indonesia mulai membuka Jurusan Akuntansi. Pada tahun1953 berdrilah Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI) yang merupakan lembaga pengembangan akuntansi di Indonesia.
Istilah Akuntansi merupakan terjemahkan dari Accounting yang mempunyai beberapa pengertian yang beredar menurut para ahli.
Menurut American Institute of Certfed Publik Accountants (AICPA) 1953 dala Accounting Terminology Bulletin No. 1:
“Accounting is theart of recording, classifying, and summarizing in a significant manner and in terms of money, transaction and event, which are at least of financia charahter and interpreting the results there of.
 Kalimat itu dapat diterjemahkan sebagai berikut: Akuntansi adalah suatu seni pencatatan, pengklasifikasian dan pengikhtisaran dengan suatu cara tertentu yang dinyatakan dalam uang, transaksi dan peristiwa, paling tidak mengenai karakter keuangan dan penafsiran hasil.
Menururut American Accounting Association (AAA), 1966 dalam Astatement of basic Accounting theory dikatakan, “Accouting is the process of Identifying, measuring and communicating economic information to permit informed judgment and decicions by of the information.”
Kalimat itu dapat diterjemahkan sebagai berikut: Akuntansi adalah suatu proses yang meliputi identifikasi, pengukuran dan komunikasi dari informasi ekonomi yang memungkinkan penilai dan pengambilan putusan yang berharga oleh pengguna informasi.
AICPA merumuskan ulang pengertian akuntasi melalui Accounting Principles Board (APB) dalam opinion No. 4, 1970 yang menyatakan,” Accounting is a service activity.Its function is to provide quantitative informating, primarily financial in nature, about economic entities, that is intended to be useful in making economic entities, that is intended to be useful in making economic decisions, in making reasoned choices among alternative source of actions.
Kalimat itu dapat diterjemahkan sebagai berikut. Akuntansi adalah aktivitas jasa yang berfungsi untuk menghasilkan informasi yang kuantitatif, terutama tentang keuangan dari suatu entitas ekonomi yang dimaksudkan untuk dapat berguna dalam pengambilan putusan ekonomi dalam menentukan pilihan yang dianggap memiliki dasar yang kuat yang dibandingkan dengan pengambilan pilihan yang lainnya.
Dari definisi-definisi tersebut dapat disimpulkan hal-hal berikut.
1)      Akuntansi merupakan suatu proses identifikasi/pengenalan, pengukuran dan pelaporan.
2)      Informasi ekonomi yang dihasilkan oleh akuntansi diharapkan berguna untuk penilaian dan pengambilan keputusan bagi pihak-pihak yang memerlukan.

  1. Fungsi Akuntansi
1)      Perencanaan (planning) melalui informasi ekonomi yang tepat manajemen perusahaan dapat menyusun rencana baik bersifat jangka pendek maupun jangka panjang.
2)      Pengendalia (controlling), melalui informasi ekonomi yang akurat, maka manajemen dapat mengontrol nilai terhadapa jalannya perusahaan.
3)      Pertanggung jawab (Responsibillty), meskipun laporan bersifat dan kuatitatif, sehingga dapat digunakan untuk bahan pertanggung jawaban manajemen.

  1. Pihak-Pihak yang Berkepentingan
Pihak-pihak yang berkepentingan dalam laporan keuangan adalah pihak-pihak internal dan pihak eksternal.
1)      Pihak Internal
a)      Pihak manajemen, berkepentingan langsung dan sangat membutuhkan informasi keuangan untuk tujuan pengendalian (controlling), pengordinasian (coordinating) dan perencanaan (planning) suatu perusahaan.
b)      Pemilik perusahaan, dengan menganalisis laporan keuangannya pemilik dapat menilai berhasil atau tidaknya manajemen dalam memimpin perusahaan.
2)      Pihak Eksternal
a)      Investor, memerlukan analisis laporan keuangan dalam rangka penentuan kebijakan penanaman modalnya. Bagi investor yang penting adalah tingkat imbalan hasil (return) daru modal yang telah atau akan ditanam dalam suatu perusahaan tersebut.
b)      Kreditur, merasa berkepentingan terhadap pengambilan/pembayaran kredit yang telah diberikan kepada perusahaan mereka perlu mengetahui kinerja keuangan jangka pendek (likuiditas) dan profitabilitas dari perusahaan.
c)      Pemerintah, informasi ini sangat berguna untuk tujuan pajak dan juga oleh lembaga yang lain seperti statistic.
d)      Karyawan. Berkepentingan dengan laporan keuangan dari perusahaan tempat mereka bekerja karena sumber penghasilan mereka bergantung pada perusahaan yang bersangkutan.

  1. Laporan Keuangan & Isi Laporan Keuangan
Laporan keuangan pada perusahaan merupakan hasil akhir dari kegiatan akuntansi (siklus akuntansi) yang mencerminkan kondisi keuangan dan hasil operasi perusahaan. Informasi tentang kondisi keuangan dan hasil operasi perusahaan sangat berguna bagi berbagai pihak, baik pihak-pihak yang berada didalam (internal) perusahaan. Oleh karena itu, laporan keuangan dapat dipakai sebagai alat untuk berkomunikasi dengan pihak-pihak yang berkepentingan dengan data keuangan perusahaan. Itulah sebabnya laporan keuangan itu sering disebut juga language of business.

Laporan keuangan terdiri 4 laporan dasar yaitu
1)      Neraca
Neraca atau sering disebut juga laporan posisi keuangan adalah suatu daftar yang menggambarkan aktiva (harta kekayaan), kewajiban dan modal yang dimiliki oleh suatu perusahaan pada suatu saat tertentu seperti pada 31 desember.
Judul suatu neraca terdiri atas
a)      Nama organisasi atau perusahaan
b)      Nama laporan
c)      Tanggal neraca
Badan atau isi laporan terdiri atas tiga bagian yaitu: aktiva, kewajiban dan modal. Hal yang paling penting untuk diperhatikan dalam laporan ini ialah bahwa jumlah aktiva selalu sama dengan jumlah passive (kewajiban dan modal). Keseimbangan ini biasanya digambarkan sebagai suatu persamaan akuntansi, yaitu suatu persamaan yang menunjukan bahwa jumlah semua harta atau sumber-sumber yang tercantum pada sisi kiri adalah berasal dari kreditur dan pemilik. Sebaliknya jumlah kontribusi kreditur dan pemilik harus sama dengan jumlah harta perusahaan. Hubungan ini dapat dinyatakana dalam bentuk persamaan sebagai berikut.

Aktiva = Kewajiban + modal


Sekarang marilah kita bahas masing-masing elemen neraca.
a)      Aktiva
Aktiva adalah sumber-sumber ekonomi yang dimiliki perusahaan yang biasa dinyatakan dalam satuan uang. Jenis sumber-sumber ekonomi atau lazim disebut harta perusahaan bisa bermacam-macam. Ada kekayaan yang berupa barang berwujud seperti tanah, gedung dan mesin. Ada pula yang berupa tagihan yang dalam akuntansi disebut piutang dagang dan ada pula yang berbentuk pembayaran dimuka (uang muka) atas jasa tertentu yang akan baru diterima di masa yang akan datang seperti premi asuransi dibayar di muka. Untuk memudahkan pembaca laporan biasanya aktiva dicantumkan dalam neraca dengan urut-urutan yang sudah tertentu yang dimulai dengan aktiva lancer (kas, piutang dagang, persediaan dan sebagainya) dan di ikuti dengan aktiva-aktiva yang bersifat lebih permanen (tanah, gedung, mesin dan sebagainya).
b)      Kewajiban
Kewajiban adalah utang yang harus dibayar oleh perusahaan dengan uang atau jasa pada suatu di masa yang akan datang. Dengan kata lain, kewajiban merupakan tagihan para kreditur kepada perusahaan. Kewajiban dilaporkan dalam neraca menurut urutan saat pelunasannya. Pertama-tama dicantumkan kewajiban jangka pendek seperti utang dagang kepada kreditur, utang wesel yang ditarik untuk pinjaman jangka pendek (atau disebut juga kewajiban lancar) dicantumkan kewajiban jangka panjang. Contoh kewajiban jangka panjang misalnya utang hipotik dan utang obligasi yang biasanya harus dibayar seluruhnya dalam beberapa tahun dimasa yang akan datang.
c)      Modal
Modal dicantumkan dalam neraca di bawah kewajiban. Modal pada hakikatnya merupakan hak pemilik perusahaan atas kekayaan (aktiva) perusahaan. Besarnya hak pemilik sama dengan aktiva bersih perusahaan, yaitu selisih antara aktiva dan kewajiban. Dengan demikian jumlah modal merupakan sisa yaitu hak atsa aktiva setelah dikurangi kewajiban kepada para kreditur.

2)      Laporan Laba Rugi
Tujuan utama perusahaan adalah mendapatkan laba. Laporan laba rugi disusun dengan maksud untuk menggambarkan hasil operasi perusahaan dalam suatu periode waktu tertentu. Dengan kata lain, laporan laba-rugi menggambarkan keberhasilan atau kegagalan operasi perusahaan dalam upaya mencapai tujuannya. Hasil operasi perusahaan diukur dengan membandingkan antara pendapatan perusahaan dengan biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh pendapatan tersebut. Apabila pendapatan lebih besar daripada biaya, maka dikatakan bahwa perusahaan memperoleh laba, dari bila terjadi sebaliknya (pendapatan lebih kecil daripada biaya) maka perusahaan menderita rugi. Laporan laba-rugi harus diberi judul, yang terdiri atas: nama perusahaan, nama laporan, dan periode laporan. Isi laporan laba rugi terdiri atas tiga komponen pokok, yakni: pendapatan, biaya dan laba atau rugi.
Pendapatan adalah aliran penerimaan kas atau harta lain yang diterima dari konsumen sebagai hasil penjualan barang atau pemberian jasa.
Biaya adalah harga pokok barang yang dijual dan jasa-jasa yang dikonsumsi untuk menghasilkan pendapatan.
Laba (atau rugi) adalah selisih lebih (atas kurang) antara pendapatan dengan biaya.

3)      Laporan Perubahan Modal
Hasil operasi perusahaan yang berupa laba atau rugi akan berpengaruh terhadapa modal pemilik. Apabila perusahaan memperoleh laba, maka laba tersebut akan menambah modal pemilik. Sebaliknya jika perusahaan menderita rugi, makan modal pemilik menjadi berkurang. Maodal pemilik dapat juga berubah karena adanya tambahan investasi yang dilakukan oleh si pemilik, atau karena pemilik mengambil harta perusahaan untuk keperluan pribadi.
Dengan demikian modal pemilik akan bertambah:
a)      Karena adanya tambahan investasi oleh pemilik
b)      Karena perusahaan mendapat laba.
Di lain pihak modal pemilik akan berkurang:
a)      Karena pemilik melakukan pengambilan hartaperusahaan untuk keperluan pribadi (disebtu pengambilan prive).
b)      Karena perusahaan menderita rugi.
Informasi tentang perubahan modal pemilik biasanya dituangkan dalam sebuah laporan yang disebut laporan perubahan modal. Dalam laporan ini digambarkan alasan yang menjadi penyebab terjadinya perubahan jumlah modal pemilik.
Laporan perubahan modal sering disebut sebagai “jembata” antara laporan laba-rugi dengan neraca. Seperti telah ditunjukan di atas, data laba atau rugi yang tercantum dalam laporan laba-rugi pada akhirnya akan mempengaruhi modal yang tercantum dalam neraca. Pengaruh laba atau rugi terhadap modal diperhitungkan dalam laporan perubahan modal. Laporan keuangan seperti telah diuraikan di atas berhubungan erat satu sama lain.

4)      Laporan Arus Kas
Laporan arus kas menghubungkan antara 2 neraca dengan laporan laba/rugi periode terakhir yang dapat mengevaluasi berapa banyak uang kas yang dihasilkan perusahaan dan untuk apa saja uang kas tersebut telah digunakan.
Dalam laporan arus kas, aktivitas-aktivitas dalam kas dibagi menjadi:
a)      Arus kas dari aktivitas operasi (Cash Flow From Operating Activity).
b)      Arus kas dari aktivitas investasi (Cash Flow From Operating Activity).
c)      Arus kas dari aktivitas pendanaan (Cash Flow From Investing).

  1. Bentuk Neraca & Laporan Laba-Rugi
1)      Neraca

Perusahaan Angkutan Aman
Neraca
31 Desember 2011
Aktiva

Kas                      Rp   4.000.000,00 
Piutang Dagang   Rp   3.000.000,00      
Perlengkapan       Rp   1.000.000,00      
Tanah                   Rp   8.000.000,00 
Gedung                 Rp 40.000.000,00
Kendaraan            Rp 20.000.000,00  






                                                        +
Jumlah Aktiva     Rp 76.000.000,00                 
Passiva

Kewajiban
Utang Dagang    Rp   2.000.000,00       
Utang Hipotik    Rp 22.000.000,00  
                                                        +
                           Rp 24.000.000,00         

Modal

Modal Bambang Rp52.000.000,00+        






Jumlah Pasiva      Rp 76.000.000,00             


2)      Laporan Laba Rugi





Perusahaan Angkutan “Aman”
Laporan Laba-Rugi
Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2011

Pendapatan jasa angkutan                                                     Rp10.000.000,00                 

Biaya-biaya operasi :
Gaji Pegawai                           Rp1.200.000,00
Bensin & Oli                           Rp   800.000,00
Reparasi & Pemeliharaan        Rp   500.000,00
Penyusutan kendaraan             Rp2.000.000,00
Asuransi                                   Rp   100.000,00 +

Jumlah biaya operasi                                                             Rp 4.600.000,00 -

Laba bersih                                                                            Rp  5.400.000,00                                              






















  1. Tujuan laporan keuangan
Tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang menyangkut laporan keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pengguna dalam pengambilan keputusan ekonomi.




















Tidak ada komentar:

Posting Komentar