IV.
Akuntansi & Laporan Keuangan
1.
Definisi
Akuntansi
Pada tahun 1994
lahirlah sebuah buku dengan judul “summa de Aritmatica Geometrica, Proportint,
et Propotionalite”yang pada salah satu bab memuat mengenal akuntansi (Tractatus
de Computis et scriptosis) yang dibuat oleh Luca Pacioli (seseorang dari
Italia) yang sekarang dikenaldengan sebutan Bapak Akuntansi.
Pada abad ke-15
bangsa romawi jatuh dan pusat perdagangan pindah ke belanda sehingga
perkembangan akuntasi memakai sistem kontinetal. Setelah belanda meninggalkan Indonesia
terdapatlah kekosongan tenaga akuntansi pada masa penjajahan jepang. Pada zaman
kemerdekaan dimulailah pengiriman akuntan dari Indonesia ke Amerika Serikat. Oleh
itu, sistem akuntansi bergeser dari sistem kontinetal ke system Anglo Saro setelah
itu perguruan tinggi di Indonesia
mulai membuka Jurusan Akuntansi. Pada tahun1953 berdrilah Ikatan Akuntansi
Indonesia (IAI) yang merupakan lembaga pengembangan akuntansi di Indonesia .
Istilah
Akuntansi merupakan terjemahkan dari Accounting yang mempunyai beberapa
pengertian yang beredar menurut para ahli.
Menurut
American Institute of Certfed Publik Accountants (AICPA) 1953 dala Accounting
Terminology Bulletin No. 1:
“Accounting is
theart of recording, classifying, and summarizing in a significant manner and
in terms of money, transaction and event, which are at least of financia
charahter and interpreting the results there of.
Kalimat itu dapat diterjemahkan sebagai
berikut: Akuntansi adalah suatu seni pencatatan, pengklasifikasian dan
pengikhtisaran dengan suatu cara tertentu yang dinyatakan dalam uang, transaksi
dan peristiwa, paling tidak mengenai karakter keuangan dan penafsiran hasil.
Menururut
American Accounting Association (AAA), 1966 dalam Astatement of basic
Accounting theory dikatakan, “Accouting is the process of Identifying,
measuring and communicating economic information to permit informed judgment
and decicions by of the information.”
Kalimat itu
dapat diterjemahkan sebagai berikut: Akuntansi adalah suatu proses yang
meliputi identifikasi, pengukuran dan komunikasi dari informasi ekonomi yang
memungkinkan penilai dan pengambilan putusan yang berharga oleh pengguna
informasi.
AICPA merumuskan
ulang pengertian akuntasi melalui Accounting Principles Board (APB) dalam
opinion No. 4, 1970 yang menyatakan,” Accounting is a service activity.Its
function is to provide quantitative informating, primarily financial in nature,
about economic entities, that is intended to be useful in making economic
entities, that is intended to be useful in making economic decisions, in making
reasoned choices among alternative source of actions.
Kalimat itu
dapat diterjemahkan sebagai berikut. Akuntansi adalah aktivitas jasa yang
berfungsi untuk menghasilkan informasi yang kuantitatif, terutama tentang
keuangan dari suatu entitas ekonomi yang dimaksudkan untuk dapat berguna dalam
pengambilan putusan ekonomi dalam menentukan pilihan yang dianggap memiliki
dasar yang kuat yang dibandingkan dengan pengambilan pilihan yang lainnya.
Dari definisi-definisi tersebut dapat
disimpulkan hal-hal berikut.
1) Akuntansi
merupakan suatu proses identifikasi/pengenalan, pengukuran dan pelaporan.
2) Informasi
ekonomi yang dihasilkan oleh akuntansi diharapkan berguna untuk penilaian dan
pengambilan keputusan bagi pihak-pihak yang memerlukan.
- Fungsi Akuntansi
1) Perencanaan
(planning) melalui informasi ekonomi yang tepat manajemen perusahaan dapat
menyusun rencana baik bersifat jangka pendek maupun jangka panjang.
2) Pengendalia
(controlling), melalui informasi ekonomi yang akurat, maka manajemen dapat
mengontrol nilai terhadapa jalannya perusahaan.
3) Pertanggung
jawab (Responsibillty), meskipun laporan bersifat dan kuatitatif, sehingga
dapat digunakan untuk bahan pertanggung jawaban manajemen.
- Pihak-Pihak yang Berkepentingan
Pihak-pihak yang berkepentingan
dalam laporan keuangan adalah pihak-pihak internal dan pihak eksternal.
1) Pihak
Internal
a) Pihak
manajemen, berkepentingan langsung dan sangat membutuhkan informasi keuangan
untuk tujuan pengendalian (controlling), pengordinasian (coordinating) dan perencanaan
(planning) suatu perusahaan.
b) Pemilik
perusahaan, dengan menganalisis laporan keuangannya pemilik dapat menilai
berhasil atau tidaknya manajemen dalam memimpin perusahaan.
2) Pihak
Eksternal
a) Investor,
memerlukan analisis laporan keuangan dalam rangka penentuan kebijakan penanaman
modalnya. Bagi investor yang penting adalah tingkat imbalan hasil (return) daru
modal yang telah atau akan ditanam dalam suatu perusahaan tersebut.
b) Kreditur,
merasa berkepentingan terhadap pengambilan/pembayaran kredit yang telah
diberikan kepada perusahaan mereka perlu mengetahui kinerja keuangan jangka
pendek (likuiditas) dan profitabilitas dari perusahaan.
c) Pemerintah,
informasi ini sangat berguna untuk tujuan pajak dan juga oleh lembaga yang lain
seperti statistic.
d) Karyawan.
Berkepentingan dengan laporan keuangan dari perusahaan tempat mereka bekerja
karena sumber penghasilan mereka bergantung pada perusahaan yang bersangkutan.
- Laporan Keuangan & Isi Laporan
Keuangan
Laporan keuangan
pada perusahaan merupakan hasil akhir dari kegiatan akuntansi (siklus
akuntansi) yang mencerminkan kondisi keuangan dan hasil operasi perusahaan.
Informasi tentang kondisi keuangan dan hasil operasi perusahaan sangat berguna
bagi berbagai pihak, baik pihak-pihak yang berada didalam (internal) perusahaan.
Oleh karena itu, laporan keuangan dapat dipakai sebagai alat untuk
berkomunikasi dengan pihak-pihak yang berkepentingan dengan data keuangan
perusahaan. Itulah sebabnya laporan keuangan itu sering disebut juga language
of business.
Laporan keuangan terdiri 4 laporan
dasar yaitu
1) Neraca
Neraca atau
sering disebut juga laporan posisi keuangan adalah suatu daftar yang
menggambarkan aktiva (harta kekayaan), kewajiban dan modal yang dimiliki oleh
suatu perusahaan pada suatu saat tertentu seperti pada 31 desember.
Judul suatu neraca terdiri atas
a) Nama
organisasi atau perusahaan
b) Nama
laporan
c) Tanggal
neraca
Badan atau isi laporan terdiri
atas tiga bagian yaitu: aktiva, kewajiban dan modal. Hal yang paling penting
untuk diperhatikan dalam laporan ini ialah bahwa jumlah aktiva selalu sama
dengan jumlah passive (kewajiban dan modal). Keseimbangan ini biasanya
digambarkan sebagai suatu persamaan akuntansi, yaitu suatu persamaan yang
menunjukan bahwa jumlah semua harta atau sumber-sumber yang tercantum pada sisi
kiri adalah berasal dari kreditur dan pemilik. Sebaliknya jumlah kontribusi
kreditur dan pemilik harus sama dengan jumlah harta perusahaan. Hubungan ini
dapat dinyatakana dalam bentuk persamaan sebagai berikut.
Aktiva
= Kewajiban + modal
|
Sekarang marilah kita bahas
masing-masing elemen neraca.
a) Aktiva
Aktiva adalah
sumber-sumber ekonomi yang dimiliki perusahaan yang biasa dinyatakan dalam
satuan uang. Jenis sumber-sumber ekonomi atau lazim disebut harta perusahaan
bisa bermacam-macam. Ada
kekayaan yang berupa barang berwujud seperti tanah, gedung dan mesin. Ada pula yang berupa
tagihan yang dalam akuntansi disebut piutang dagang dan ada pula yang berbentuk
pembayaran dimuka (uang muka) atas jasa tertentu yang akan baru diterima di
masa yang akan datang seperti premi asuransi dibayar di muka. Untuk memudahkan
pembaca laporan biasanya aktiva dicantumkan dalam neraca dengan urut-urutan
yang sudah tertentu yang dimulai dengan aktiva lancer (kas, piutang dagang,
persediaan dan sebagainya) dan di ikuti dengan aktiva-aktiva yang bersifat
lebih permanen (tanah, gedung, mesin dan sebagainya).
b) Kewajiban
Kewajiban adalah
utang yang harus dibayar oleh perusahaan dengan uang atau jasa pada suatu di
masa yang akan datang. Dengan kata lain, kewajiban merupakan tagihan para
kreditur kepada perusahaan. Kewajiban dilaporkan dalam neraca menurut urutan
saat pelunasannya. Pertama-tama dicantumkan kewajiban jangka pendek seperti
utang dagang kepada kreditur, utang wesel
yang ditarik untuk pinjaman jangka pendek (atau disebut juga kewajiban lancar)
dicantumkan kewajiban jangka panjang. Contoh kewajiban jangka panjang misalnya
utang hipotik dan utang obligasi yang biasanya harus dibayar seluruhnya dalam
beberapa tahun dimasa yang akan datang.
c) Modal
Modal
dicantumkan dalam neraca di bawah kewajiban. Modal pada hakikatnya merupakan
hak pemilik perusahaan atas kekayaan (aktiva) perusahaan. Besarnya hak pemilik
sama dengan aktiva bersih perusahaan, yaitu selisih antara aktiva dan
kewajiban. Dengan demikian jumlah modal merupakan sisa yaitu hak atsa aktiva
setelah dikurangi kewajiban kepada para kreditur.
2) Laporan
Laba Rugi
Tujuan utama
perusahaan adalah mendapatkan laba. Laporan laba rugi disusun dengan maksud
untuk menggambarkan hasil operasi perusahaan dalam suatu periode waktu tertentu.
Dengan kata lain, laporan laba-rugi menggambarkan keberhasilan atau kegagalan
operasi perusahaan dalam upaya mencapai tujuannya. Hasil operasi perusahaan
diukur dengan membandingkan antara pendapatan perusahaan dengan biaya yang
dikeluarkan untuk memperoleh pendapatan tersebut. Apabila pendapatan lebih
besar daripada biaya, maka dikatakan bahwa perusahaan memperoleh laba, dari
bila terjadi sebaliknya (pendapatan lebih kecil daripada biaya) maka perusahaan
menderita rugi. Laporan laba-rugi harus diberi judul, yang terdiri atas: nama
perusahaan, nama laporan, dan periode laporan. Isi laporan laba rugi terdiri
atas tiga komponen pokok, yakni: pendapatan, biaya dan laba atau rugi.
Pendapatan
adalah aliran penerimaan kas atau harta lain yang diterima dari konsumen
sebagai hasil penjualan barang atau pemberian jasa.
Biaya adalah
harga pokok barang yang dijual dan jasa-jasa yang dikonsumsi untuk menghasilkan
pendapatan.
Laba (atau rugi)
adalah selisih lebih (atas kurang) antara pendapatan dengan biaya.
3) Laporan
Perubahan Modal
Hasil operasi
perusahaan yang berupa laba atau rugi akan berpengaruh terhadapa modal pemilik.
Apabila perusahaan memperoleh laba, maka laba tersebut akan menambah modal
pemilik. Sebaliknya jika perusahaan menderita rugi, makan modal pemilik menjadi
berkurang. Maodal pemilik dapat juga berubah karena adanya tambahan investasi
yang dilakukan oleh si pemilik, atau karena pemilik mengambil harta perusahaan
untuk keperluan pribadi.
Dengan demikian modal pemilik akan
bertambah:
a) Karena
adanya tambahan investasi oleh pemilik
b) Karena
perusahaan mendapat laba.
Di lain pihak modal pemilik akan
berkurang:
a) Karena
pemilik melakukan pengambilan hartaperusahaan untuk keperluan pribadi (disebtu
pengambilan prive).
b) Karena
perusahaan menderita rugi.
Informasi
tentang perubahan modal pemilik biasanya dituangkan dalam sebuah laporan yang
disebut laporan perubahan modal. Dalam laporan ini digambarkan alasan yang
menjadi penyebab terjadinya perubahan jumlah modal pemilik.
Laporan
perubahan modal sering disebut sebagai “jembata” antara laporan laba-rugi
dengan neraca. Seperti telah ditunjukan di atas, data laba atau rugi yang
tercantum dalam laporan laba-rugi pada akhirnya akan mempengaruhi modal yang
tercantum dalam neraca. Pengaruh laba atau rugi terhadap modal diperhitungkan
dalam laporan perubahan modal. Laporan keuangan seperti telah diuraikan di atas
berhubungan erat satu sama lain.
4) Laporan
Arus Kas
Laporan arus kas
menghubungkan antara 2 neraca dengan laporan laba/rugi periode terakhir yang
dapat mengevaluasi berapa banyak uang kas yang dihasilkan perusahaan dan untuk
apa saja uang kas tersebut telah digunakan.
Dalam laporan arus kas,
aktivitas-aktivitas dalam kas dibagi menjadi:
a) Arus
kas dari aktivitas operasi (Cash Flow From Operating Activity).
b) Arus
kas dari aktivitas investasi (Cash Flow From Operating Activity).
c) Arus
kas dari aktivitas pendanaan (Cash Flow From Investing).
- Bentuk Neraca & Laporan Laba-Rugi
1) Neraca
Perusahaan Angkutan
Aman
Neraca
31 Desember 2011
|
||||
Aktiva
Kas
Rp 4.000.000,00
Piutang Dagang
Rp 3.000.000,00
Perlengkapan
Rp 1.000.000,00
Tanah
Rp 8.000.000,00
Gedung
Rp 40.000.000,00
Kendaraan
Rp 20.000.000,00
+
Jumlah Aktiva Rp
76.000.000,00
|
Passiva
Kewajiban
Utang Dagang
Rp 2.000.000,00
Utang Hipotik Rp
22.000.000,00
+
Rp 24.000.000,00
Modal
Modal Bambang Rp52.000.000,00+
Jumlah Pasiva
Rp 76.000.000,00
|
2) Laporan
Laba Rugi
Perusahaan Angkutan “Aman”
Laporan Laba-Rugi
Untuk Tahun Yang Berakhir
Tanggal 31 Desember 2011
|
Pendapatan
jasa angkutan
Rp10.000.000,00
Biaya-biaya
operasi :
Gaji
Pegawai
Rp1.200.000,00
Bensin
& Oli
Rp 800.000,00
Reparasi
& Pemeliharaan Rp 500.000,00
Penyusutan
kendaraan Rp2.000.000,00
Asuransi Rp 100.000,00 +
Jumlah biaya operasi
Rp 4.600.000,00 -
Laba
bersih
Rp 5.400.000,00
|
- Tujuan laporan keuangan
Tujuan laporan keuangan adalah
menyediakan informasi yang menyangkut laporan keuangan, kinerja, serta
perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar
pengguna dalam pengambilan keputusan ekonomi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar