Kamis, 01 Desember 2011


         III.      Management Produksi

1.      Perkembangan Management Produksi
Perkembangan manajemen produksi lebih terasa sejak meletusnya Revolusi Industri pada abad ke-18. Sejalan dengan perkembangan teknologi dan perekonomian, konsep manajemen operasi menjadi semakin berkembang dan semakin terasa peranannya dalam pengembangan perusahaan agar semakin efisien dan efektif sehingga memiliki daya saing yang kuat.
Perkembangan bidang manajemen produksi, yaitu:
1)      Pembagian kerja
Menurut Adam Smith, spesialisasi tenaga kerja akan meningkatkan keluaran karena tiga factor, yaitu:
a)                  Peningkatan keterampilan karyawan
b)                  Penghematan waktu kerja yang hilang karena perubahan pekerjaan
c)                  Penemuan peralatan-peralatan dan mesin
2)      Revolusi Industri
Merupakan penggatian tenaga manusia dengan tenaga mesin dan James Watt adalah orang yang memberikan sumbangan terbesar dalam Revolusi Industri dengan penemuan mesin uapnya sebagai sumber utama tenaga mesin mobil untuk pertanian dan pabrik.
3)      Management Ilmiah
Dikembangkan oleh Fredich W. Taylor dengan pengertian bahwa manajemen ilmiah merupakan:
a)      Penerapan metod-metode ilmiah pada studi, analisis dan pemecahan masalah-masalah operasi.
b)      Seperangkat mekanisme-mekanisme dan teknik-teknik untuk meningkatkan efisiensi operasi organisasi.
c)      Hubungan manusiawi.
Dikembangkan oleh Elton Mayo, bahwa motivasi karyawan adalah unsure krusial dalam peningkatan produktifitas tanpa mengabaikan aspek lingkungan fisik dan teknik.
4)      Model-Model Keputusan Komunikatif
Digunakan untuk menyajikan suatu sistem produktif dalam model-model matematika, contohnya rumus EOQ untuk manajemen persediaan, metode simplek linier programing
5)      Komputer
Kegiatan produksi memanfaatkan komputer untuk manajemen persediaan, schdulling produksi, pengawasan kualitas dan system pembiayaan.

Tahun
Individu/Perusahaan
Penemuan
1776
Adam Smith
Spesialisasi pekerja dalam kegiatan manufaktur
1800
Eli Whitney
Standardisasi dan pengendalian mutu
1881
Prederich W. Taylor
Bapak manajemen ilmiah, studi peningkatan metode dan waktu
1913
Henry Forddan dan Charles Sorensen
Peningkatkan metode dari waktu. Memadukan pengetahuan komponen yang distandarisasi dengan lini produksi
1914
F. W. Harris
Model pesanan paling ekonomi (EOQ)
1924
Walter A. Shewhart
Pengguna peta control untuk pengendalian mutu (SPC)
1950
W. E. Deming dan Frederich Taylor
Perbaikan lingkungan kerja dan poses agar mutu menjadi lebih baik
1958
V. S. Navy dan booz, Alle dan Hamilton
Teknik peninjauan ulang dan evaluasi program (PRET)
1975
Joseph Orlichy dan O. Wright
Pengguna komputer dalam manufaktur, penjadwalan, pengendalian dan perencanaan kebutuhan material (MRP)
1978
Taichi Ohno
Aplikasi kualitas dan produktivitas
1980
W. E. Deming dan Joseph M. Juran
Jepang dalam pemakaian robot dan CAO/CAM

2.      Pengertian Management
Manajemen berasal dari kata to manage yang berarti mengatur. Unsur-unsur manajemen terdiri atas man, money, methode, machines, material dan market disingkat 6M. Manajemen mengatur semua unsure manajemen. Manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Manajemen hanya merupakan “alat” untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
Manajemen dapat juga diartikan sebagai suatu ilmu seni untuk mengadakan perencanaan (planning) pengorganisasian (organizing), pengarahan dan pembimbingan (directing), pengoordinasian (coordinating), serta pengawasan (controlling) terhadap orang-orang dan barang-barang untuk tujuan tertentu yang telah ditetapkan.

3.      Pengertian Produksi
Produksi adalah kegiatan manusia dalam rangka menghasilkan dan menambah nilai guna barang dan jasa sebagai berikut. Berdasarkan pengertian tersebut, kegiatan produksi pada dasarnya mengacu pada dua konsep berikut.
1.      Kegiatan menghasilkan barang dan jasa.
2.      Kegiatan menambahkan nilai guna barang dan jasa.
Faktor - Faktor Produksi :
      1. Alam
      2. Modal
      3. Tenaga kerja
      4. Teknologi

4.      Proses Produksi
Berdasarkan proses produksinya barang atau sarana pemuas kebutuhan terbagai menjadi barang mentah, barang setengah jadi dan barang jadi.
1)      Barang mentah
Barang mentah adalah barang yang belum mengetahui proses produksi (pengelolahan) dan akan dijadikan sebagai bahan baku dalam proses produksi. Contoh: kapas, kayu glondongan dan beras.
2)      Barang setengah jadi
Barang setengah jadi adalah barang yang sudah mengalami proses produksi tetapi belum dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan manusia secara sempurna. Contoh: kapas menjadi benang, kayu menjadi papan dan beras menjadi tepung.
3)      Barang jadi
Barang jadi adalah barang sarana pemuas kebutuhan manusia yang sudah mengalami proses produksi secara tuntas atau sempurna dan tepat digunakan untuk memenuhi kebutuhan. Contoh: pakaian, kursi, meja, dan kue.
Macam-macam wujud proses produksi
a)      Proses kimia adalah proses produksi yang menggunakan proses kima.
b)      Proses perubahan bentuk adalah proses produksi dengan merubah bentuk.
c)      Proses asembling adalah proses produksi menggabungkan komponen-komponen menjadi produk akhir.
d)      Proses transportasi adalah proses menciptakan perpindahan barang.
e)      Proses penciptaan jasa-jasa administrasi adalah proses produksi berupa penyiapan data informasi yang diperlukan.
Jenis-jenis proses produksi:
a.       Proses produksi terus-menerus adalah proses produksi terdapat pola atau urutan pasti sejak dari bahan baku sampai menjadi barang jadi.
b.      Proses produksi terputus-putus adalah proses produksi yang tidak terdapat urutan atau pola yang tidak pasti sejak dari bahan baku sampai menjadi barang jadi.

5.      Pengambilan Keputusan Dalam Manajemen Produksi
Pengambilan keputusan berkaitan erat dengan jangka waktu perencanaan. Perencanaan dalam keberadaannya dipecah menjadi perencanaan jangka panjang, jangka menengah dan jangka pendek.

6.      Ruang Lingkup Management produksi
Perencanaan sistem produksi
Sistem pengendalian produksi
Sistem informasi produksi
● Perencanaan produksi
● Pengendalian proses produksi
● Struktur organisasi
● Perencanaan lokasi produksi
● Pengendalian bahan baku
● Produksi atas dasar pesanan
● Perencanaan letak fasilitas produksi
● Pengendalian tenaga kerja
● Produksi untuk persediaan
● Perencanaan lingkungan kerja
● Pengendalian biaya produksi

● Perencanaan standar produksi
● Pengendalian kualitas pemeliharaan


7.      Fungsi dan Sistem Produksi dan Operasi
Fungsi produksi menunjukan hubungan antara input dan ouput yang dapat menghasilkan oleh kombinasi input tersebut. Fungsi produksi yang disusun dalam persamaan matematis diatas mengandung arti bahwa output (berupa barang dan jasa) yang dihasilkan merupakan akibat dari input yang diproses. Jika komposisi salah satu input diubah, maka outputnya juga akan berubah. Output akan berubah secara proposional dengan besar kecilnya perubahan input.
Sistem produksi memiliki komponen struktural dan fungsional yang berperan penting dalam menunjang kontinuitas operasional system produksi. Komponen structural yang membentuk sistem produksi terdiri dari bahan baku (material) mesin dan peralatan, tenaga kerja, modal informasi, dan lain-lain. Sedangkan komponen fungsional terdiri dari : perencanaan, pengendalian, koordinasi yang kesemuanya berkait dengan manajemen dan organisasi.
Operasi adalah serangkaian aktivitas yang menghasilkan nilai dalam bentuk barang dan jasa dengan mengubah input atau output. Schroeder (1994) memberikan penekanan terhadap definisi kegiatan produksi pada 3 hal yaitu:
a)      Pengelolaan fungsi organisasi dalam menghasilkan barang dan jasa.
b)      Adanya sistem transformasi yang menghasilkan barang dan jasa.
c)      Adanya pengambilan keputusan sebagai elemen penting dari manajemen operasi.

8.      Lokasi Dan Layout Pabrik
Layout pabrik merupakan keseluruhan bentuk dan penempatan fasilitas-fasilitas yang diperlukan didalam proses produksi. Perencanaan layout pabrik merupakan pemilihan secara optimum penempatan mesin-mesin peralatan pabrik, tempat kerja, tempat penyimpanan dan fasilitas servis.
·        Perencanaan Layout adalah perencanaan dari kombinasi yang optimal antara fasilitas produksi serta semua peralatan dan fasilitas terlaksananya proses produksi.
·        Tujuan Pelaksanaan Layout adalah untuk mendapatkan kombinasi yang paling optimal antara fasilitas-fasiltas produksi.
·        Layout Diperlukan Dalam Perusahaan Karena :
1.      Adanya perubahan desain produk
2.      Adanya produk baru
3.      Adanya perubahan volume permintaan
4.      Lingkungan kerja yang tidak memuaskan
5.      Fasilitas produksi yang ketinggalan jaman
6.      Penghematan biaya
7.      Adanya kecelakaan dalam proses produksi
8.      Pemindahan lokasi pasar/konsentrasi terhadap pasar
·        Kriteria Penyusunan Layout :
1.      Jarak angkut yang minimum
2.      Penggunaan ruang yang efektif
3.      Keselamatan barang-barang yang diangkut
4.      Fleksibel
5.      Kemungkinan ekspansi masa depan
6.      Biaya diusahakan serendah mungkin
7.      Aliran material yang baik
·        Langkah-Langkah Perencanaan Layout :
1.      Melihat perencanaan produk yang menunjukkan fungsi-fungsi dimiliki produksi tersebut.
2.      Menentukan perlengkapan yang akan dibutuhkan dan memilih mesin-mesinnya.
3.      Analisa dan keseimbangan urutan pekerjaan, flow casting dan penyusunan diagram blok daripada layout.
·        Klasifikasi Perencanaan Layout
1.      Adanya perubahan-perubahan kecil dari layout yang ada
2.      Adanya perubahan-perubahan fasilitas produksi yang baru
3.      Merubah susunan layout karena adanya perubahan fasilitas produksi
4.      Pembangunan pabrik baru
·        Macam - Macam Layout
1.      Produk layout
adalah berurutan sesuai dengan jalannya proses produksi dari bahan mentah sampai menjadi barang jadi.
2.      Proses layout
 adalah kesamaan proses atau kesamaan pekerjaan yang mempunyai fungsi yang sama dikelompokkan dan ditempatkan dalam ruang tertentu.
3.      Fixed position (layout kelompok)
adalah susunan komponen untuk proses produksi diletakkan didekat tempat proses produksi dilaksanakan.
4.      Material handling
adalah ilmu untuk memindahkan, membungkus dan menyimpan bahan-bahan dalam segala bentuk.
 Tujuan pengaturan layout fasilitas yang baik dapat dilakukan dengan cara.
a.       Memaksimumkan pemanfaatan peralatan pabrik.
b.      Memininumkan kebutuhan tenaga kerja.
Lokasi pabrik menentukan kelangsungan hidup perusahaan di masa yang akan datang. Pemilihan lokasi berarti menghidari sebanyak mungkin seluruh segi-segi negatif dan mendapatkan lokasi dengan paling banyak faktor-faktor positif.
Letak geografis suatu pabrik mempunyai pengaruh terhadap sistem produksi yang ekonomis, karena banyak faktor-faktor yang memengaruhi letak fasilitas/mesin-mesin dalam pabrik dan yang lebih penting lagi karena lokasi tersebut akan memengaruhi besarnya biaya operasi ataupun biaya kapital.
Pemilihan letak dipengaruhi oleh faktor-faktor.
a.       Lingkungan masyarakat.
b.      Kesehatan dengan pasar.
c.       Tenaga kerja.
d.      Kedekatan dengan bahan mentah dan penyuplai.







Tidak ada komentar:

Posting Komentar