Kamis, 01 Desember 2011



II.      Manajemen Keuangan Perusahaan 

  1. Peran & Tanggung Jawab Manajer Keuangan
Peran dan tanggung jawab manajer keuangan meliputi perolehan dana pengumpulan dana pembayaran utang perusahaan, pengendalian keseimbangan kas perusahaan, serta perencanaan kebutuhan keuangan. Secara keseluruh, tanggung jawab utamanya dalah meningkatkan nilai perusahaan atau dengan kata lain bagaimana meningkatkan para pemegang saham perusahaan. Dengan demikian, manajer keuangan harus berupaya agar keuntungan perusahaan melebihi biaya-biaya yang ditanggungnya. Dalam bentuk perusahaan perorengan atau firma, keuntungan perusahaan akan meningkatkan kesejahteraan pemilik. Pada bentuk perseroan, keuntungan diterjemahkan sebagai peningkatkan nilai saham.
Untuk meningkatkan nilai perusahaan, manajer keuangan harus dapat menjamin bahwa perusahaan selalu memiliki cukup dana untuk membiayai aktivitas perusahaan dalam menghasilkan barang dan jasa.


  1. Perencanaan Keuangan
Perencanaan keuangan merupakan sebuah rencana yang berisi hasil analisis dan proyeksi kejadian ekonomi di masa datang kemungkinan berdampak pada keuangan perusahaan. Sejak mengalami krisis moneter tahun 19998 diikuti dengan krisis global pada akhir tahun 2008, tahap merencanakan keuangan perusahaan satu tahun kedepan atau lebih menjadi pekerjaan yang sangat sulit. Turbulensi ekonomi dan bisnis yang sulit diprediksi membuat hasil estimasi menjadi biasa. Dapatlah dibayangkan apabila rencana kita sangat jauh berbeda dengan kondisi actual yang dihadapi maka kita tidak akan dapat melakuka upaya-upaya antisipasi. Dampak akhir kondisi ini adalah perusahaan akan mengikuti tern yang berlangsung. Bila tren global mengarah pada kebangkrutan, maka usaha juga akan mengikuti pola yang sama.
 Variabel maka yang berpengaruh pada uasaha kecil menengah dibedakan menjadi variabel makro umum dan spesifik. Variabel makro yang secara general akan memberikan dampak pada usaha dari jenis industri manapun adalah laju inflasi dan perubahaan pola permintaan konsumen. Laju inflasi secara langsung akan memengaruhi daya beli masyarakat. Makin tinggi inflasi suatu Negara, makin lemah daya beli masyarakat. Demikian pula sebaliknya, makin rendah laju inflasi. Sering kali dikatakan ekonomi bergairah. Variabel makro spesifik yang memengaruhi usaha berbeda-beda, bergantung pada jenis industri tempat perusahaan beroperasi. Bila usaha sangat bergantung pada nilai tukar mata uang asing maka fluktuasi nilai tukar merupakan variabel yang layak diprediksi pergerahannya.
Setelah memprediksi factor-faktor yang berpotensi memberikan dampak pada kelangsungan usaha dimasa, langkah selanjutnya adalah menyusun rencana keuangan masa depan yang dikenal dengan istilah Pro Forma Financial statement. Laporan ini adalah laporan yang disusun dengan tujuan mengestimasi kinerja perusahaan selang yang disusun dengan tujuan mengestimasi kinerja perusahaan selang waktu satu sampai lima tahun kedepan. Semakin akurat prediksi faktor-faktor yang dimaksud, maka Pro Forma Financial statement dapat menjadi gambaran yang jelas bagi kelangsungan usaha dimasa depan.
Pro forma Financial statement digunakan juga sebagai lampiran saat perusahaan mengajukan kredit ke lembaga keuangan dalam hal ini bank. Beberapa bank mensyarakatkan pro forma financial statement minimum tiga tahun saat kita menjukan kredit usaha. Meski laporan ini bersifat estimasi namun tingkat keakuratannya harus tetap stabil. Artinya untuk memperoleh pro formasial statement yang akurat hendaknya mempertimbangkan segala faktor dengan lebih akurat juga. Seperti memperimbangkan pola permintaan masa depan dengan lebih saksama dengan memperhitungkan kemungkinan pergeseran minat beli konsumen. Selain itu, pertimbangan business life cyle dan product life cycle akan turut berguna dalam meningkatkan akurasi.
Perencanaan keuangan merupakan sebuah proses pengelolaan keuangan yang dimiliki untuk mendapat kepuasan keluarga atau pribadi dimasa mendatang. Alfest (2007,5) mendefinisikan Personal Finance yaitu the study of how people develop the cash flows necesscry to support their operations and provide for their well-being. Konsep ini juga memberikan pengertian sangat luas yaitu bagaimana seseorang atau keluarga dapat membiayai kehidupannya sehingga kehidupan dapat berlangsung dari arus kas yang diperoleh. Konsep ini jga memberikan arti yang tersirat bahwa kelurga atau seseorang bias hidup baik sekarang dan masa mendatang dengan arus kas.
Kapoor, Dlabay dan Hughes (2004) menyatakan empat keuntungan perencanaan keuangan yaitu:
a)      Peningkatan efektivitas dalam memperoleh, menggunakan dan proteksi sumber keuangan sepaqnjang hidupnya.
b)      Peningkatan pengendailian keuangan dengan menghindari utang yang berlebih, kemampuan tidak bias mebayar utang atau bangkrut dan ketergantungan pada pihak lain untuk terjaminnya ekonomi keluarga/perorengan.
c)      Memperbaiki hunungan pribadi dan hasil perencanaan keuangan yang lebih baik dan efektifvitas keputusan keuangan.
d)      Adanya kebebasa keragu-raguan keuangan dengan melakukan antisipasi pengeluaran dan pandangan yang luas di masa mendatangdan tercapainya tujuan ekonomi yang telah direncanakan.

1)      Tahapan perencanaan keuangan
Dalam melakukan proses perencanaan keuangan ada beberapa tahapan yang harus dilakukan dan masing-masing ahli mempunyai tahapan tersendiri, kapoor, Diabay, dan Hughes (2004) menyatakan ada enam tahap proses perencanaan keuangan yaitu:
1)      Penetuan posisi saat ini
2)      Penentuan tujuan keuangan
3)      Indentifikasi alternatif
4)      Pelaksanaan rencana tindakan financial
5)      Mereview dan merevisi perencanaan keuangan

2)      Penentuan posisi saat ini
Penentuan posisi saat ini merupakan awal dari sebuah proses perencanaan keuangan, karena posisi ini merupakan titik awal untuk kelanjutan berikutnya. Posisi saat ini dimaksudkan yaitu posisi asset dan utang keluarga atau perorangan. Pada situasi ini, keluarga harus melakukan pencatatan dan mengkaji ulang seluruh asset dan utang yang dimiliki. Keluarga harus mencatat ulang dan membuat daftar asset yang dimiliki keluarga harus mencatat ulang dan membuat daftar aset yang dimiliki serta utang kepada pihak lain supaya dalam membuat proyeksi ke masa mendatang lebih mudah dan terarah.

3)      Pengumpulan data dan penetuan tujuan keuangan
Tahap selanjutnya menentukan tujuan keuangan dan sekaligus mengumpulkan data-data yang dibutuhkan. Pada tahap kekeluarga harus menguraikan atau mengungkapkan keinginannya dimasa mendatang supaya bisa membuat rencana yang diinginkan. Dalam menetukan tujuan keuangan keluarga, maka dicoba membuat beberapa alternatif yang mungkin bisa ditempuh. Misalkan anak ingin sekolah ke perguruan tinggi disuatu tempat yang selalu keinginan semua orang dan masa pensiun yang lebih enak dan baik. Untuk tujuan ini maka dikumpulkan data baik dari keluarga sendiri maupun dari luar keluarga. Data biaya pendidikan dan tempat tinggal anak dikemudian hari bisa dikumpulkan sesuai dengan tujuan tersebut. Diskusi yang mendalam sangat dibutuhkan supaya mendapatkan tujuan keuangan yang jelas.

4)      Pengembangan dan analisis data
Tahap berikutnya merupakan kelanjutan dari penentuan tujuan keuangan dan pengumpulan data yaitu melakukan pengembangan dan analisis data yang dimiliki. Bila tujuan keuangan yang diinginkan tidak bisa terpenuhi, maka harus dibuat alternatif tujuan keuangan yang bisa memenuhi. Berarti keluarga juga bisa melakukan alternatif tujuan keuangan dengan merencanakan diluar yang sebelumnya diinginkan.

5)      Membuat implementasi dalam bentuk perencanaan
Pada tahap ini, keluarga sudah mulai membuat perencanaan keuangan yang sudah tetap dan akan dilakukan. Artinya keluarga sudah menentukan tujuan keuangan dan mulai membuat rencananya. Implementasi rencana tersebut dibuat dalam bentuk proyeksi beberapa tahun ke depan. Periode rencana bukan lima tahun atas sepuluh tahun mendatang, tetapi umur sisa sampai pada tahap berhenti bekerja dan mulainya pensiun.
Dalam tahap ini direncanakan pengeluaran setiap bulannya selama periode yang telah ditentukan besar-besaran dana darurat, simpanan untuk masa pensiun, simpanan untuk pendidikan dan penentuan warisan. Rencana ini dibuat dalam sebuah buku dan dapat disebut buku manual sebagai pasukan untuk melakukan revisi dan evaluasi di masa mendatang.

6)      Memonitor dan mengevaluasi serta merevisi rencana keuangan
Pada tahap ini, keluarga selalu melakukan evaluasi dengan memakai patokan rencana yang sudah dibuat. Bila ada pengeluaran yang tidak sesuai dengan yang telah direncanakan, maka dicari penyebabnya. Kalau rencana ini tidak sesuai dengan kenyataan, maka perlu melakukan revisi dan perlu diskusi yang mendalam supaya rencana tersebut tercapai. Para keluarga tidak perlu merasa kecil hati bila belum bisa memenuhi. Tetapi, ketekunan dan konsistennya keluarga, maka rencana yang dibuat tersebut akan memenuhi dan memuaskan keluarga.

7)      Elemen perencanan keuangan
Perencanaan keuangan mempunyai beberapa elemen yang akhirnya digabung menjadi suatu perencanaan keuangan. Elemen perencanaan keuangan tersebut sebagai-bagian yang terpisah dari seluruh perencanaan keuangan keluarga atau perorangan. Adaupunn elemen perencanaan keuangan tersebut yaitu:
1)      Perencanaan arus kas
2)      Perencanaan dana darurat
3)      Perencanaan investasi
4)      Perencanaan dana pensiun
5)      Perencanaan warisan
6)      Perencanaan pendidikan
7)      Perencanaan perpajakan




Tidak ada komentar:

Posting Komentar