II.
Manajemen Keuangan Perusahaan
- Peran & Tanggung Jawab Manajer
Keuangan
Peran dan
tanggung jawab manajer keuangan meliputi perolehan dana pengumpulan dana
pembayaran utang perusahaan, pengendalian keseimbangan kas perusahaan, serta
perencanaan kebutuhan keuangan. Secara keseluruh, tanggung jawab utamanya dalah
meningkatkan nilai perusahaan atau dengan kata lain bagaimana meningkatkan para
pemegang saham perusahaan. Dengan demikian, manajer keuangan harus berupaya
agar keuntungan perusahaan melebihi biaya-biaya yang ditanggungnya. Dalam
bentuk perusahaan perorengan atau firma, keuntungan perusahaan akan
meningkatkan kesejahteraan pemilik. Pada bentuk perseroan, keuntungan
diterjemahkan sebagai peningkatkan nilai saham.
Untuk
meningkatkan nilai perusahaan, manajer keuangan harus dapat menjamin bahwa
perusahaan selalu memiliki cukup dana untuk membiayai aktivitas perusahaan
dalam menghasilkan barang dan jasa.
- Perencanaan Keuangan
Perencanaan
keuangan merupakan sebuah rencana yang berisi hasil analisis dan proyeksi
kejadian ekonomi di masa datang kemungkinan berdampak pada keuangan perusahaan.
Sejak mengalami krisis moneter tahun 19998 diikuti dengan krisis global pada
akhir tahun 2008, tahap merencanakan keuangan perusahaan satu tahun kedepan
atau lebih menjadi pekerjaan yang sangat sulit. Turbulensi ekonomi dan bisnis
yang sulit diprediksi membuat hasil estimasi menjadi biasa. Dapatlah
dibayangkan apabila rencana kita sangat jauh berbeda dengan kondisi actual yang
dihadapi maka kita tidak akan dapat melakuka upaya-upaya antisipasi. Dampak
akhir kondisi ini adalah perusahaan akan mengikuti tern yang berlangsung. Bila
tren global mengarah pada kebangkrutan, maka usaha juga akan mengikuti pola
yang sama.
Variabel maka yang berpengaruh pada uasaha
kecil menengah dibedakan menjadi variabel makro umum dan spesifik. Variabel
makro yang secara general akan memberikan dampak pada usaha dari jenis industri
manapun adalah laju inflasi dan perubahaan pola permintaan konsumen. Laju
inflasi secara langsung akan memengaruhi daya beli masyarakat. Makin tinggi
inflasi suatu Negara, makin lemah daya beli masyarakat. Demikian pula
sebaliknya, makin rendah laju inflasi. Sering kali dikatakan ekonomi bergairah.
Variabel makro spesifik yang memengaruhi usaha berbeda-beda, bergantung pada
jenis industri tempat perusahaan beroperasi. Bila usaha sangat bergantung pada
nilai tukar mata uang asing maka fluktuasi nilai tukar merupakan variabel yang
layak diprediksi pergerahannya.
Setelah
memprediksi factor-faktor yang berpotensi memberikan dampak pada kelangsungan
usaha dimasa, langkah selanjutnya adalah menyusun rencana keuangan masa depan
yang dikenal dengan istilah Pro Forma Financial statement. Laporan ini adalah
laporan yang disusun dengan tujuan mengestimasi kinerja perusahaan selang yang
disusun dengan tujuan mengestimasi kinerja perusahaan selang waktu satu sampai lima tahun kedepan.
Semakin akurat prediksi faktor-faktor yang dimaksud, maka Pro Forma Financial
statement dapat menjadi gambaran yang jelas bagi kelangsungan usaha dimasa depan.
Pro forma
Financial statement digunakan juga sebagai lampiran saat perusahaan mengajukan
kredit ke lembaga keuangan dalam hal ini bank. Beberapa bank mensyarakatkan pro
forma financial statement minimum tiga tahun saat kita menjukan kredit usaha.
Meski laporan ini bersifat estimasi namun tingkat keakuratannya harus tetap
stabil. Artinya untuk memperoleh pro formasial statement yang akurat hendaknya
mempertimbangkan segala faktor dengan lebih akurat juga. Seperti
memperimbangkan pola permintaan masa depan dengan lebih saksama dengan
memperhitungkan kemungkinan pergeseran minat beli konsumen. Selain itu,
pertimbangan business life cyle dan product life cycle akan turut berguna dalam
meningkatkan akurasi.
Perencanaan
keuangan merupakan sebuah proses pengelolaan keuangan yang dimiliki untuk
mendapat kepuasan keluarga atau pribadi dimasa mendatang. Alfest (2007,5)
mendefinisikan Personal Finance yaitu the study of how people develop the cash
flows necesscry to support their operations and provide for their well-being.
Konsep ini juga memberikan pengertian sangat luas yaitu bagaimana seseorang
atau keluarga dapat membiayai kehidupannya sehingga kehidupan dapat berlangsung
dari arus kas yang diperoleh. Konsep ini jga memberikan arti yang tersirat
bahwa kelurga atau seseorang bias hidup baik sekarang dan masa mendatang dengan
arus kas.
Kapoor, Dlabay
dan Hughes (2004) menyatakan empat keuntungan perencanaan keuangan yaitu:
a) Peningkatan
efektivitas dalam memperoleh, menggunakan dan proteksi sumber keuangan sepaqnjang
hidupnya.
b) Peningkatan
pengendailian keuangan dengan menghindari utang yang berlebih, kemampuan tidak
bias mebayar utang atau bangkrut dan ketergantungan pada pihak lain untuk
terjaminnya ekonomi keluarga/perorengan.
c) Memperbaiki
hunungan pribadi dan hasil perencanaan keuangan yang lebih baik dan
efektifvitas keputusan keuangan.
d) Adanya
kebebasa keragu-raguan keuangan dengan melakukan antisipasi pengeluaran dan
pandangan yang luas di masa mendatangdan tercapainya tujuan ekonomi yang telah
direncanakan.
1) Tahapan
perencanaan keuangan
Dalam melakukan proses perencanaan
keuangan ada beberapa tahapan yang harus dilakukan dan masing-masing ahli
mempunyai tahapan tersendiri, kapoor, Diabay, dan Hughes (2004) menyatakan ada
enam tahap proses perencanaan keuangan yaitu:
1) Penetuan
posisi saat ini
2) Penentuan
tujuan keuangan
3) Indentifikasi
alternatif
4) Pelaksanaan
rencana tindakan financial
5) Mereview
dan merevisi perencanaan keuangan
2) Penentuan
posisi saat ini
Penentuan posisi
saat ini merupakan awal dari sebuah proses perencanaan keuangan, karena posisi
ini merupakan titik awal untuk kelanjutan berikutnya. Posisi saat ini
dimaksudkan yaitu posisi asset dan utang keluarga atau perorangan. Pada situasi
ini, keluarga harus melakukan pencatatan dan mengkaji ulang seluruh asset dan
utang yang dimiliki. Keluarga harus mencatat ulang dan membuat daftar asset
yang dimiliki keluarga harus mencatat ulang dan membuat daftar aset yang
dimiliki serta utang kepada pihak lain supaya dalam membuat proyeksi ke masa
mendatang lebih mudah dan terarah.
3) Pengumpulan
data dan penetuan tujuan keuangan
Tahap
selanjutnya menentukan tujuan keuangan dan sekaligus mengumpulkan data-data
yang dibutuhkan. Pada tahap kekeluarga harus menguraikan atau mengungkapkan
keinginannya dimasa mendatang supaya bisa membuat rencana yang diinginkan.
Dalam menetukan tujuan keuangan keluarga, maka dicoba membuat beberapa
alternatif yang mungkin bisa ditempuh. Misalkan anak ingin sekolah ke perguruan
tinggi disuatu tempat yang selalu keinginan semua orang dan masa pensiun yang
lebih enak dan baik. Untuk tujuan ini maka dikumpulkan data baik dari keluarga
sendiri maupun dari luar keluarga. Data biaya pendidikan dan tempat tinggal
anak dikemudian hari bisa dikumpulkan sesuai dengan tujuan tersebut. Diskusi
yang mendalam sangat dibutuhkan supaya mendapatkan tujuan keuangan yang jelas.
4) Pengembangan
dan analisis data
Tahap berikutnya
merupakan kelanjutan dari penentuan tujuan keuangan dan pengumpulan data yaitu
melakukan pengembangan dan analisis data yang dimiliki. Bila tujuan keuangan
yang diinginkan tidak bisa terpenuhi, maka harus dibuat alternatif tujuan
keuangan yang bisa memenuhi. Berarti keluarga juga bisa melakukan alternatif
tujuan keuangan dengan merencanakan diluar yang sebelumnya diinginkan.
5) Membuat
implementasi dalam bentuk perencanaan
Pada tahap ini,
keluarga sudah mulai membuat perencanaan keuangan yang sudah tetap dan akan
dilakukan. Artinya keluarga sudah menentukan tujuan keuangan dan mulai membuat
rencananya. Implementasi rencana tersebut dibuat dalam bentuk proyeksi beberapa
tahun ke depan. Periode rencana bukan lima
tahun atas sepuluh tahun mendatang, tetapi umur sisa sampai pada tahap berhenti
bekerja dan mulainya pensiun.
Dalam tahap ini
direncanakan pengeluaran setiap bulannya selama periode yang telah ditentukan
besar-besaran dana darurat, simpanan untuk masa pensiun, simpanan untuk
pendidikan dan penentuan warisan. Rencana ini dibuat dalam sebuah buku dan
dapat disebut buku manual sebagai pasukan untuk melakukan revisi dan evaluasi
di masa mendatang.
6) Memonitor
dan mengevaluasi serta merevisi rencana keuangan
Pada tahap ini,
keluarga selalu melakukan evaluasi dengan memakai patokan rencana yang sudah
dibuat. Bila ada pengeluaran yang tidak sesuai dengan yang telah direncanakan,
maka dicari penyebabnya. Kalau rencana ini tidak sesuai dengan kenyataan, maka
perlu melakukan revisi dan perlu diskusi yang mendalam supaya rencana tersebut
tercapai. Para keluarga tidak perlu merasa
kecil hati bila belum bisa memenuhi. Tetapi, ketekunan dan konsistennya
keluarga, maka rencana yang dibuat tersebut akan memenuhi dan memuaskan
keluarga.
7) Elemen
perencanan keuangan
Perencanaan
keuangan mempunyai beberapa elemen yang akhirnya digabung menjadi suatu
perencanaan keuangan. Elemen perencanaan keuangan tersebut sebagai-bagian yang
terpisah dari seluruh perencanaan keuangan keluarga atau perorangan. Adaupunn
elemen perencanaan keuangan tersebut yaitu:
1) Perencanaan
arus kas
2) Perencanaan
dana darurat
3) Perencanaan
investasi
4) Perencanaan
dana pensiun
5) Perencanaan
warisan
6) Perencanaan
pendidikan
7) Perencanaan
perpajakan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar